Oleh : Novri Investigas
Dua tahun, terasa waktu yang pendek. Hanya dua tahun menjabat Kepala Satuan Kerja (Ka Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 2 Sumbar, Elsa putra friandi, ST, M.Sc, M.Eng, harus melanjutkan pengabdian ke Sumatera Selatan. Sukses Andi di Sumatera Barat, mendapat kepercayaan untuk melanjutkan pengabdian ke Sumatera Selatan
Selayaknya, Sumatera Barat, merasa kehilangan sosok pekerja seperti Andi. Rang Chaniago ini, memberikan pengabdian yang tulus terhadap kampung halamannya. Dua tahun, ia membuktikan kinerja dan dapat menuntaskan pekerjaan dibawah banyaknya tantangan dan tekanan. Buktikan diri melalui kerja, Andi sukses mengatasinya semuanya
Cita citanya menjadikan Sumbar menuju jalan mantap nasional, mendekati kenyataan. Namun, panjang ruas jalan nasional belum sebanding pengabdian di kampung halaman. Bagaimanapun juga waktu dua tahun sudah bisa membuktikan diri. Bekerja dengan hati, mengabdi untuk kampung halaman. Andi sosok Satker rendah hati, sudah membuktikan diri
Jalan ruas Muara Kalaban, Kiliran Jao. Kiliran Jao Batas Jambi dan Batas Riau momok menakutkan bagi Kepala Satuan Kerja (Ka Satker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Padang. Tidak saja Satker dan PPK, rekanan yang mengerjakan juga jadi korban. Masalah terus menghantui pekerjaan dilokasi tersebut tiap tahu
Tangan dingin Andi dan komitmen yang kuat untuk membangun negeri, Andi perlahan mulai berubah paradigma tersebut. Langkah awal melakukan tindakan beresiko tinggi. Memutus kontrak dan memblaclist perusahaan yang dikenal kuat dan punya bekingan dipusat. Andi mempertaruhkan jabatan dan siap jadi korban atas keputusan yang dilakukan
Begitu juga lokasi di ruas jalan Kabupaten Solok- Kabupaten Solok Selatan dan Batas Jambi, juga punya permasalahan yang tinggi. Tambang yang merusak jalan nasional tak bisa dihentikan. Karena, banyak oknum yang bermain. Satker dan PPK serta rekanan juga jadi korban. Lagi, Andi membuktikan diri, iapun melakukan tindakan penuh perhitungan.
Tak perduli keputusan itu, meredupkan karirnya. Iapun memblacklist rekanan yang dianggap bekerja tak profesional. Demi cinta kampung halaman dan mncapai harapan Sumbar menuju jalan mantap nasional. Andi rela mempertaruhkan jabatan, meski banyak rintangan dan tantangan. Dua tahun, waktu yang pendek membuktikan diri, namun sudah melihatkan kerja nyata.
Sekarang, Andi mendapat kepercayaan untuk mengabdikan diri Sumatera Selatan. Suksesnya di Sumbar, akan memberikan tantangan baru di nagari Wong Kito Galo itu. Sebuah fomeo. Jika sukses di Sumbar, akan memudahkan diri mengabdikan di provinsi lain. Selamat bertugas ditempat baru Andi. Dua tahun di Sumbar, namamu sudah terukir dihati. Kinerja terbaikmu membangun jalan di Sumbar akan dikenang selalu.
Post a Comment