Untuk memperlancar mobilitas arus lalu lintas, tentu tidak lepas dari peningkatan pembangunan jalan dengan melihat kualitas aspal secara kompleks. Karena sangat berperan penting dalam menjaga kenyamanan pengguna jalan dan keawetan jalan.
Untuk memperlancar mobilitas arus lalu lintas, tentu tidak lepas dari peningkatan pembangunan jalan dengan melihat kualitas aspal secara kompleks. Karena sangat berperan penting dalam menjaga kenyamanan pengguna jalan dan keawetan jalan.
Sebab, apabila ini tidak terjaga, akan berpengaruh terhadap usia pakai jalan yang mudah rusak, sehingga berpengaruh terhadap mobilitas angkutan antar kota dan kemajuan ekonomi di setiap daerah.
Maka dari itu, dibutuhkan pengawasan yang ketat, untuk mencegah terjadinya pembiaran kualitas aspal yang kurang baik dilakukan secara terus menerus.
Hal ini dijelaskan Suaidi kepada wartawan nusantaranews.net melalui pesan singkatnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, bentuk dari pengawasan yang optimal itu, diawali pada saat pekerjaan aspal akan dimulai seperti pada saat pemilihan material, pencampuran hotmix, cara pemadatan aspal yang benar, dan sebagainya.
Selain pengawasan, juga diperlukan kepiawaian engineering feeling yang kuat seperti mampu melihat kualitas aspal jalan secara visual dan cepat.
Jika melihat kualitas aspal dirasa kurang baik akan diinstuksikan untuk diambil sampel dan diuji di laboratorium. Dengan begitu kualitas aspal bisa terjaga dengan baik.
Kualitas aspal jalan sejatinya harus mengikuti spesifikasi yang disarankan baik dari segi perencanaan maupun pelaksanaannya. Dari segi perencanaannya tentu harus mengikuti Jobmix Design yang disepakati antara kontraktor, konsultan dan Pemberi tugas. Sedangkan segi pelaksanaan harus mengikuti prosedur seperti trial pemadatan yang sudah disepakati.
Ini bukan sekedar teori saja, tetapi Ia menerapkanya pada pengaspalan jembatan Nipah yang telah mencapai progress 100 persen. Dan yang tersisa hanya tinggal perapian bahu jalan saja. Ucapnya. N3
Post a Comment