Swadaya Warga, Pasok Makanan Isoman


Oleh : Tati Ristianti 
(Komunitas Ibu Peduli Generasi KIPG)

Akibat dari lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia masih belum terkendali, bahkan disebut-sebut sebagai episentrum Covid-19 global, pemerintah hanya memperpanjang masa PPKM dan tak ada lockdown. Tak hanya itu, pemerintah pun mengakui jika bantuan sosial Corona tidak mungkin ditanggung oleh negara sendirian, jika demikian mau tidak mau rakyat harus benar-benar mandiri untuk melakukan mini lockdown dan  memasok makanan bagi warganya yang isoman.

Seperti yang dilakukan warga Perumahan Gading Tutuka 1, Soreang Indah, dan Cingcin Permata Permai, di Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Di tiga kompleks perumahan Desa Cingcin tersebut, melakukan mini lockdown karena terdapat puluhan warga yang sedang melakukan isolasi mandiri, bahkan jika dirata-ratakan, dalam satu RT bisa ada 10 orang terkena Covid-19.

Penjaminan makanan bagi warga yang melakukan isolasi mandiri selama mini lockdown, itu diakui juga oleh Ketua RW 12, Desa Cingcin, Asep Furqon. Menurutnya, warga juga secara swadaya menggalang bantuan bagi warga lainnya yang sedang isolasi mandiri, hingga warga yang isoman akan mendapat pasokan makanan.(ayobandung.com,  16/7/2021).

Aksi yang sama juga dilakukan di wilayah lain oleh salah satu relawan kemanusiaan yaitu  Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bandung,  mendistribusikan paket pangan untuk warga yang sedang isolasi mandiri, Sabtu (10/7/2021). Total 100 paket pangan diberikan kepada warga di Kelurahan Wates, Kecamatan Wates Kidul, Kabupaten Bandung. 

Dalam Operasi Pangan Gratis kali ini, paket pangan diletakkan di depan rumah warga yang sedang isolasi mandiri. Sehingga relawan yang mengantarkan tidak perlu berinteraksi dengan warga. Selain Operasi Pangan Gratis, ACT – MRI dan aparat setempat juga melakukan aksi penyemprotan disinfektan di wilayah tersebut. (kumparan.com).

Perbuatan saling tolong-menolong atau saling membantu, memang harus diwujudkan pada setiap individu. Dalam Islam ta'awun merupakan perbuatan yang tidak boleh dianggap remeh,  tidak boleh diabaikan itulah salah satu ajaran Islam. Jika ini hilang dari benak kaum muslim, itu berarti pemikiran mereka telah terpengaruh oleh pemikiran kapitalisme-sekuler yang menganggap bahwa harta sepenuhnya milik pribadi. 

Masyarakat sekuler, hanya memikirkan kehidupan mereka sendiri atau individualis, mereka tidak peduli kepada saudaranya yang membutuhkan pertolongan sekalipun. Maka dari itu benarlah saat ini strata sosial yang ada di masyarakat yaitu yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin. Karena begitulah konsep dari sistem kapitalis yang diemban hingga saat ini, masyarakat dibentuk menjadi masyarakat yang acuh, abai, bahkan hingga tidak mau membantu sesama atau saudaranya sendiri. 
Sejak awal pemerintah menghindari istilah lockdown, karena ada beban pemenuhan kebutuhan rakyat dengan istilah tersebut. Pemerintah tidak sanggup jika harus memberi subsidi seluruh kebutuhan rakyat selama lockdown, karena kondisi ekonomi saat ini tidak memungkinkan. 

Seharusnya apapun nama kebijakannya, harus penuhi kebutuhan dasar rakyat. Berlarutnya pandemi dan perpanjangan PPKM darurat jelas akan mengganggu pertumbuhan ekonomi meski ekonomi sudah dikorbankan Covid-19 masih tak dapat ditekan, inilah sistem kapitalis yang telah bobrok dari akarnya. Membangun negaranya di atas pijakan utang dan pajak.
Hanya dengan sistem Islam kafah, mau tidak mau harus segera kita ambil menggantikan sistem kapitalis yang telah menyengsarakan ini dengan sistem politik Islam. Negeri-negeri muslim akan lebih punya power mengatur kekayaan alam, yang mengatur kas negaranya hingga lebih powerfull memberi makan rakyatnya di tengah pandemi saat ini.
 
Islam, tidak seperti kapitalisme. Cara Islam memenuhi kebutuhan dasar rakyat negara Islam, adalah negara yang mandiri sumber pendapatan negara berasal dari pengelolaan kekayaan alam di seluruh wilayah kekuasaannya secara sungguh-sungguh dan amanah. Selain itu, juga bisa didapatkan dari hasil penaklukan wilayah di luar kekuasaannya baik melalui perang atau penaklukan damai.

Jadi masalah kesehatan ini adalah masalah utama negara yang menjadi prioritas utama. Pemimpin dalam sistem Islam akan senantiasa sungguh-sungguh menjalankan amanahnya dalam melindungi nyawa rakyatnya, apalagi pada masa pandemi ini. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda "Imam atau khalifah adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR Bukhari Muslim)
Wallahu a'lam bishshawab
Labels:

Post a Comment

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.